BP Batam eksekusi lahan, PT Persero Batam melawan

Pejabat pelabuhan Batam mengancam karyawan PT Persero Batam. (Apul Matondang)
‘‘Siapa yang menghalangi, berhadapan dengan saya. Kamu, panggil pimpinan kamu, suruh berhadapan dengan saya,’’
BATAM (KP): Badan Pengusahaan (BP) Batam mengeksekusi lahan milik PT Persero Batam, Selasa (21/4/2020). Tetapi eksekusi akhirnya batal akibat mendapat perlawanan dari puluhan karyawan PT Persero Batam.
Arogansi pejabat terlihat kentara dalam eksekusi yang dilakukan oleh BP Batam yang dipimpin Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Nelson Idris. Kericuhan terjadi, dan nyaris baku hantam antara aparat BU Pelabuhan dengan PT Persero Batam (PB).
‘‘Siapa yang menghalangi, berhadapan dengan saya. Kamu, panggil pimpinan kamu, suruh berhadapan dengan saya,’’ kata pejabat Pelabuhan Batam, dihadapan puluhan karyawan PT PB dan masyarakat yang turut menyaksikan keributan tersebut. Peristiwa tersebut menjadi tontonan warga, yang dengan spontan berkerumum, meski ada larangan berkerumun terkait dengan Pandemi Virus Corona.
“BP Batam memaksakan untuk pasang plang di lahan Persero Batam. Padahal belum ada keputusan dari pimpinan, kami pun bertahan di lahan Persero Batam,” kata Dadan Supardan, salah satu koordinator karyawan PT Persero Batam yang menghadang eksekusi yang dilakukan oleh BP Batam.
Pihak Persero Batam mengaku masih menunggu jadwal rapat siang Selasa, 21/4/2020. Apalagi, menurutnya, lahan tersebut sah sebagai milik PT Persero Batam, dan tidak akan dibiarkan dialihkan ke pihak lain.
Pasalnya, kata Dadan, PT Persero Batam sebagai perusahaan pengelolaan pergudangan di Pelabuhan Batam, merupakan penyangga kemajuan Batam sejak berdiri pada era-1970-an.
Kuat dugaan para karyawan PT Persero Batam, bahwa BP Batam akan mengalokasikan lahan kepada pihak swasta dan dikuasai perorangan. Padahal, PT PB merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menunjang BP Batam dalam bidang logistik dan pergudangan.
‘‘Kami siap bekerjasama dengan siapa pun, termasuk PT Pelindo yang ingin masuk ke Batam. Silahkan, tetapi harus ada yang bertanggungjawab dalam pelayanan logistik dan pergudangan sebagai bagian dari kemajuan industri di Batam. Jangan seperti ini, belum apa-apa mereka sudah hendak memasang plang, menarik lahan,” kata Dadan.
Akibat kejadian itu, truk kontainer tertahan di luar. (Apul Matondang)
